Sabtu, 15 Desember 2012

MABIT : INDAHNYA HIDUP DALAM NAUNGAN AL-QUR'AN

Oleh: Ustadz Ahmad Mudzoffar Djufri
Tanggal: 15 Desember 2012
Tempat : Masjid Al-Huda







Asy-Syahid Sayyid Qutb:  “Hidup di bawah naungan Al-Qur’an merupakan suatu kenikmatan. Kenikmatan yang tiada dapat dirasakan, kecuali hanya oleh mereka yang benar-benar telah merasakannya. Suatu kenikmatan yang mengangkat jiwa, memberikan keberkahan dan mensucikannya.” (Fi Dzilalil Qur’an)



Karakteristik Hidup dalam naungan Al-Qur'an (Al-Qur'an sbg Pengontrol Kehidupan):

1. Hidup duniawi dengan orientasi ukhrowi
Surat Al-Qashash : 77

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

" Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."

2. Hidup disiplin dan istiqomah secara Islami

Umar bin Khattab ra :
” Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab dan timbanglah amalmu sebelum kamu ditimbang, karena sesungguhnya kamu melakukan hisab terhadap dirimu sendiri pada hari ini (dunia), akan lebih memudahkan bagi kamu saat menjalani hisab hari esok (akhirat).”

Surat Al-Isro' : 36
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya."

3. Hidup mulia dan bermartabat

Allah SWT telah menurunkan risalah kehidupan kepada umatmanusia, sebuah risalah yang menjelaskan tatacara hidup yang mulia dan terhormat. Itulah Al Qur’an, yaitu kitab yang mengandung ragam hukum bagi manusia, yang dengannya manusia dapat menemukan makna kebebasan sejati.
4. Hidup penuh berkah dengan bimbingan taufiq Allah SWT

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

“Dan sekiranya penduduk negri beriman dan bertaqwa, pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A`raf :96)

5. Hidup rukun, tentram, damai dan bahagia
Dengan kembali atau berpedoman kepada Al-Qur'an dan Sunnah, maka hidup akan rukun, damai, tentram dan bahagia karena setiap terjadi masalah dalam kehidupan maka solusinya ada dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasul.  


Bagaimana Hidup bersama Al-Qur'an:
1. Beriman kpd Al-Qur'an dengan benar (pikiran), jujur (hati) dan sungguh-sungguh
2. Mempunyai jadwal wirid Qur'ani:
  • Wirid membaca (wirdud-tilawah)
  • Wirid mendengarkan (wirdul istima')
  • Wirid menghafal ((wirdul-hifdz)
  • Wirid tadabbur (wirdut-tadabbur)
  • Wirid zikir qur'ani (wirdudz-dzikr-qur'ani)
3. Memanfaatkan & mengisi waktu-waktu luang dengan Al-Qur'an (menyibukkan diri dengan Al-Qur'an)

4. Menjadikan Al-Qur'an sebagai imam bukan makmum dengan mengikuti, mengamalkan, berakhlaq, berhujjah dan berhukum.

5. Mengajarkan, mendakwahkan ajaran-ajarannya serta membela dan memperjuangkannya.

Level dan bentuk iman kepada Al-Qur'an

1. Iman ilmu dan pengetahuan
2. Iman pengakuan
3. Iman penerimaan
4. Iman kecintaan dan loyalitas
5. Iman keridhoan
6. Iman kemantapan hati dan ketenangan jiwa
7. Iman penghormatan, pemuliaan dan pengagungan.

------------00------------------











2 komentar: