Jumat, 12 Desember 2014

IKHLAS SEPERTI BATERAI

Saudaraku ...
Ikhlas itu sulit, tapi harus kita upayakan, krn ia (ikhlas) menjadi penentu, apakah amal kita diterima Allah sebagai ibadah atau justru menjadi dosa?!!!
           
Saudaraku ...
Pada waktu kita memasukkan sebuah Baterai ke dalam sebuah Jam Dinding, maka Jam Dinding itu mulai bekerja menjalankan tugasnya ...
Detik demi detik ...,
menit demi menit ...,
jam demi jam ...,
ia terus bekerja dan bekerja ...,
sampai Baterai itu habis. Jam dinding itu bekerja tanpa pamrih ...,
dilihat orang atau tidak ...,
ia tetap berdenting.
Dihargai orang atau tidak ...,
ia tetap berputar. Walaupun tak seorangpun mengucapkan terima kasih ...,
ia tetap bekerja. Pada waktu bekerja, ia tetap menyuarakan KEBENARAN. Ia selalu bicara apa adanya ...,
ketika jarum menunjukkan angka enam...,
iapun berbunyi enam kali..., Saat menunjukkan jam sembilan,
iapun berbunyi sembilan kali ...,
dan begitu seterusnya...,
tanpa dilebihkan atau dikurangi sedikitpun juga... Ketika Tuhan menciptakan manusia, Ia juga memberi 'Baterai', yaitu Nafas Kehidupan. Dengan Nafas Kehidupan itu, kita bisa bekerja dan terus berkarya serta memberi sebanyak-banyaknya manfaat bagi sesama seperti halnya Jam Dinding tadi. Selama 'Baterai' itu masih berfungsi, marilah kita terus melakukan hal-hal yang baik dan berguna bagi sesama. Tidak usah memusingkan diri dengan pujian dan penghargaan. Sekalipun hal-hal baik yang kita lakukan tidak dilihat dan tidak dihargai oleh orang lain, kita harus terus melakukannya. Cukuplah Allah Yang Maha Kuasa,  yang mengetahui apa yang telah kita perbuat.
Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Barangsiapa yang melepaskan satu kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat, dan barangsiapa yang memudahkan orang yang dalam kesusahan niscaya Allah akan memberikan kemudahan baginya di dunia dan di akherat.
(HR Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar